Dear, Adikku yang cuma satu…

Dear, Adikku yang cuma satu…

Dear Adikku yg cuma satu,

apa kabar harimu saat ini? semoga semua aktivitas mu selalu dalam ridho Ayah Mama.

 

Dear Adikku yg cuma satu,

Tahukah kamu bahwa sebelum kamu ada di dunia ini,

Kamulah bayi laki laki yang diidam-idamkan keluarga ini

Kamulah bayi yang sebelum lahir pun, namanya sudah mnghiasi do’a-do’a yg dipanjatkan Mama Ayah setiap hari.

 

Dear Adikku yang cuma satu

Sejak kau lahir, kami paham betul sifatmu yang begitu halus

Tutur katamu yg sopan

Dan candamu yg membahagiakan.

 

Masa2 kecilmu dulu,

Ingatkah kamu barang sekejap saja?

Jika kenangan itu mulai kabur, mari sejenak kuceritakan betapa bahagianya menjadi dirimu zaman dahulu

Syukur-syukur, cerita ini bisa mnambah rasa cinta dan syukurmu untuk tumbuh lebih besar lagi.

 

Dear adikku yg cuma satu

Awal-awal kehidupanmu di dunia

Saat kau belum tahu apa itu sebuah kata dan bicara,

Belum paham apa itu bahasa

Mama yang dengan sabar menuntunmu mengucapkan celotehan kecil

Meskipun jawabmu saat itu hanya melengos sambil tersenyum menggemaskan.

 

Saat kau belum paham apa itu kerja keras dan berharganya sebuah rezeki,

Ayah yang selalu berusaha menerjang hujan di gelapnya shubuh

mencari nafkah demi menghidangkan semua keperluan dan berbagai hal yang sekiranya bisa mengundamg tawa ceriamu

 

Masa-masa itu,

Hampir tak pernah rasanya kau jauh dari dekapan Ayah Mama

Kau akan menangis sangat keras, jika tiba saatnya Mama Ayah izin keluar rumah,

menjauh sebentar saja darimu

Demi mencukupi kebutuhanmu.

 

 

Dear Adikku yg cuma satu

Kini, kamu bukan bayi lagi

Bukan anak kecil lagi

Langkahmu sudah semakin panjang, jangkamu sudah semakin luas

Tak terasa, kesibukan dan petualanganmu saat ini semakin hari justru semakin menjauhkanmu dari dekapan Ayah Mama.

 

 

Tapi itulah kehidupan,

Seorang anak kelak akan “terbang” meninggalkan Orang Tua nya

Entah untuk pendidikan

Pekerjaan

Ataupun pernikahan.

 

Kamu anak laki-laki terbaik di keluarga ini,

Dan akan sll begitu

Berkaryalah sebaik mungkin

Bertumbuhlah dengan izin dan restu Mama Ayah.

 

Tidak ada yang lebih mengerti seorang anak daripada Orang Tuanya sendiri,

Orang Tua adalah kamus terpercaya yg bisa diandalkan tentang segala permasalahan anaknya.

 

Beruntungnya kita punya pedoman Agama

Yang mengajarkan kita untuk berbakti pada kedua Orang Tua

Dan lebih beruntungnya lagi, kita saat ini masih sangat bisa untuk memeluk, mencium tangan dan membersamai Orang Tua.

 

Karena sungguh, seperti ketika kecilmu dulu yang selalu diharapkan bahagianya oleh Mama Ayah,

Pasti kau juga ingin melakukan hal yang sama,
Ingin terus mengukir senyum bagi Mama Ayah, yang dengan penuh rasa syukur berkata,

“Mama/Ayah bangga padamu”

 

Dear Adikku yang mulai bertumbuh,

Teruslah melangkah jauh, teruslah terbang tinggi

Buat Ayah Mama semakin bertambah-tambah rasa cinta dan syukurnya atas segala keistimewaanmu.

 

 

Dengan Cinta dan syukur yang meluap-luap,

Satu-satunya kakak kandung mu

 

 

Vidya Wahyu P.

hehe~ ^^

Jepang, 20 Februari 2020.

7 Replies to “Dear, Adikku yang cuma satu…”

  1. Aku lahir di keluarga Batak, yg mana anak cowo sangaaaat diharapkan :D.makanya pas adekku yg no4 lahir,dan laki2, dia lgs jd kesayangan keluarga :D. Termasuk kesayangan kami kaka2nya.. jd LBH manja sih memang, tapiiii setidaknya masih adek yg baik dan penurut :).

    Semoga slalu Deket dengan adeknya mba 🙂

    1. wahhh budaya Batak seru y kak! ☺️? si adek nantinya bisa melindungi kakak2 dan kelg besarnya??

      terima kasih bnyakkk sdh berkenan memberikan komentar kak. it really means a lot! ?

      semoga sehat2 sll sekeluarga besar ya kak ^^

Leave a Reply to Vidya Wahyu P.Cancel reply

error: Content is protected !!