Omikoshi, Icon wajib Festival Rakyat di Jepang

Omikoshi, Icon wajib Festival Rakyat di Jepang

Jika kamu pernah mengikuti Pagelaran Festival Jepang Ennichisai Blok M, Jakarta, pasti ngeh deh dengan benda besar yang umumnya digunakan sebagai icon utama di acara tersebut. Kira-kira apa sih itu namanya?

Dan, tidak hanya di Jakarta, ternyata benda itupun selalu ada di hampir setiap acara rakyat di Jepang loh. Tepatnya pada tanggal 5 Mei 2019 kemarin, yang masih dalam serangkaian masa liburan panjang Golden Week, kami berkesempatan mengunjungi salah satu Festival Pasar Rakyat yang diadakan oleh masyarakat setempat.

Baca Juga :

Tentang Golden Week dan Kashiwamochi di Jepang

Bahasa Jepang dasar ketika berwisata ke Negeri Sakura.

Suasana di pagi hari sebelum acara dimulai.
Suasana di pagi hari sebelum acara dimulai.

Pasar Rakyat ini selain bertujuan untuk meramaikan rangkaian acara libur panjang Golden Week di Jepang yang mencapai 10 hari (lama uga yak, Alhamdulillah xD), juga diisi dengan berbagai stan makanan, hiburan, serta arak-arak Omikoshi.

Panitia mempersiapkan Omikoshi.

Nah, apa itu Omikoshi ?

Omikoshi. Sumber Gambar 4travel dot jp

Omikoshi adalah miniatur kuil yang lengkap dengan atap, dinding, pilar serta pelatarannya, ditandu oleh belasan bahkan puluhan orang, mengitari kawasan sekitar kuil dengan harapan untuk menebarkan kebahagiaan, keberuntungan dan menangkal hal-hal yang buruk bagi masyarakat setempat. Dalam kata lain, Omikoshi adalah miniatur kuil yang merupakan simbol kendaraan terbaik dari para Dewa Shinto, yang diarak di suatu perkampungan maupun dari satu kuil ke kuil lainnya, untuk menyenangkan Dewa dan menyertakannya pada keramai-riuhan festival.

Omikoshi pada suatu perayaan festival masyarakat Jepang. Sumber pixta dot jp.

Omikoshi sendiri beratnya bisa mencapai Satu hingga Empat Ton! Wow banget yak xD. Tak heran, umumnya Omikoshi ditandu oleh belasan hingga puluhan laki-laki dewasa yang mengenakan busana tradisional Happi (sejenis yukata namun lebih pendek dan sederhana, umumnya dikenakan ketika acara festival masyarakat Jepang). Namun, ada juga Omikoshi dengan skala yang lebih kecil, biasanya diperuntukkan bagi wanita atau anak-anak yang ingin ikut bergabung memandu Omikoshi. Ya, supaya lebih ringan lah ya. hehe~

Selain Omikoshi, biasanya dihadirkan juga alat musik tradisional Jepang seperti drum/ taiko. Omikoshi dan taiko merupakan simbol wajib yang hampir selalu ada pada festival rakyat di Jepang. 

Taiko. Drum tradisional Jepang pada festival rakyat Jepang.

Sambil mengarak Omikoshi, para penandu dan masyarakat sekitar biasanya meneriakkan “Wasshoi! Wasshoi!” berulang-ulang dengan lantang dan gembira.

Arti kata ini sendiri masih diperdebatkan hingga kini, namun sebagian mempercayai bahwa kata “Wa” dari kata “Wasshoi!” mengandung arti “membawa kedamaian”, penggalan kata yang sama pula untuk nama dari Era baru yang baru saja berganti di Jepang, Era REIWA. Mungkin saya teriakan ini berarti kebahagiaan yang membawa kedamaian bagi semua. Who knows!

Biasanya, Omikoshi ini diarak dari suatu kuil utama/ besar ke kuil lainnya yang lebih kecil, bisa juga diarak berkeliling kawasan perkampungan masyarakat. Tujuannya? Ya itu tadi, menyertakan Dewa bersenang-senang bersama masyarakat, sekaligus mengharapkan kebahagiaan serta mengusir segala keburukan. 

Seperti apa keseruan Omikoshi? silakan disimak video berikut ^_^

Unik ya!

Bagaimana pendapat teman-teman tentang budaya Jepang satu ini? ada yang sudah pernah melihat Omikoshi di festival Jepang di Indonesia? ^_^
Saya sangat senang jika ada yang mau berbagi di kolom komentar.

Terima kasih

 

Sumber bacaan:

gambar utama : pixta dot jp

festivalgo dot huber-japan dot com/events/events/mikoshi-essential-attribute-traditional-matsuri; wanderwisdom dot com/travel-destinations/Wasshoi-All-about-Japanese-Festivals 

 

27 Replies to “Omikoshi, Icon wajib Festival Rakyat di Jepang”

    1. masya Alloh tabarakallohu mbk, dengan mmbaca begini sama saja dengan ke sana jg, mbak. hehe terima kasih mb Ane Fariz ?

  1. Saya tuh tahu omikoshi justru dari komik. Dulu waktu SMP kan suka banget baca komik, judulnya Gals. Itu ceritanya pas perayaan tahunan, para Gals juga ngegotong omikoshi.

    Saya baru ngeh kalau beratnya 1-4 ton. Wew. Berarti harus kuat banget ya yang gotong.

    1. wahhh iyakah mbak? alhmdulillah jadi bisa nyambung y mb ^^. Gals yang Ran Kotobuki itukah mb? ?Terima kasih sdh berkenan mampir mb ?

  2. Sering banget mba. Bukan sesuatu yang baru juga. Kalau bunkasai di Cikarang ada Sakura Matsuri yang pasti ada Omikoshinya. Di Jakarta selain Enichisai, ada Jakarta Japan Matsuri. Omikoshi memang sudah menjadi acara wajib disetiap event besar.

  3. Saya belum pernah lihat dan kepingin banget bisa lihat sendiri di kampung aslinya di Jepang sana. Hiburan rakyat pasti selalu menarik, ya Mbak. Apalagi kalau nontonnya sambil ngajak anak-anak.Mudah-mudahan suatu waktu bisa ke sana juga.

  4. Saya belum pernah lihat dan kepingin banget lihat versi aslunya di Jepang sana. Anak-anak pasti senang kalau diajak. Mudah-mudahan bisa ke sana juga kapan-kapan …

  5. Saya belum pernah lihat dan kepingin bisa lihat langsung di kampung aslinya. Acara budaya memang selalu menarik, seperti festival barongsai di Jakarta. Mudah-mudahan kapan-kapan bisa lihat langsung yang di Jepang’.

Leave a Reply to Vidya Wahyu P.Cancel reply

error: Content is protected !!