Mamachari, potret kemajuan dan kesederhanaan Negara Jepang.

Mamachari, potret kemajuan dan kesederhanaan Negara Jepang.

Pertama kali tiba di negara super disiplin ini, pemandangan yg paling menarik hati saya adalah “sepeda onthel”. Hah? Sepeda onthel? Ini negara maju kan ya? Tapi masyarakatnya menggunakan sepeda onthel? Serius?

Sepeda khas Jepang ini dikenal dengan nama Mamachari. Mamachari berasal dari kata Mama: ibu dan chariot:kereta/ sepeda. Penggunaan kata Mamachari merujuk pada sepeda roda dua yang penggunaannya seringkali dengan ada tambahan keranjang di depannya dan memiliki desain rangka yang berlekuk di bagian depan sadel dan sering digunakan oleh para Mama atau para Ibu. Berbeda dengan sepeda gunung/federal dengn rangka yg lurus, kokoh dan di desain tanpa keranjang untuk menaruh barang di depan kemudi.

Mamachari di kawasan Tokyo, Jepang.
 

Hampir 80% warga Jepang memiliki sepeda Mamachari, termasuk kami walaupun jarang dipakai karena lebih enak jalan kaki. Awalnya sepeda ini didesain untuk memudahkan para Mama mengangkut barang belanjaan, mengantar anak ke daycare, menjemput anak sekolah, mengajak anak berkeliling kota, bahkan digunakan ketika hendak ke stasiun jika jarak rumah dan stasiun cukup jauh.

Dewasa ini, hampir semua orang tanpa ragu mengayuh Mamachari. Wanita, pria, tua, muda. Anak-anak SMA bercengkrama dengan asyik sambil mngendarai mamachari mereka, para pegawai kantoran berdasi punpulang dan berangkat kerja dengan sepeda onthel jenis ini. Dan yang saya kagum, seringkali saya melihat mbak-mbak cantik rambut blonde curly dengan makeup lengkap ayu bak artis plus high heels juga mengendarai sepeda ini untuk kemudian diparkir dekat stasiun sebelum berangkat kerja. Uwoww, ngonthel pakai sepatu hak tinggi, Sistaa!

Sebagai negara maju, sudah pasti inovasi demi inovasi pada Mamachari diciptakan di negeri matahari terbit ini. Sekarang tidak sulit menjumpai Mamachari dengan kursi untuk anak di bagian depan dan belakang, seringkali ditambahkan satu keranjang lagi untuk mengangkut belanjaan.

Dan untuk semakin membantu para Mama agar tidak kelelahan mengayuh sepeda dengan beban yang berat dan medan yang menanjak, sejak tahun 1993 mulai ditemukan electric Mamachari oleh perusahaan Yamaha yang kemudian diikuti oleh produsen sepeda lainnya seperti Panasonic.

Potret Mamachari yang diambil di nippon.com dan dalam ilustrasi Majalah Oedo, Jepang.

Electric Mamachari sangat membantu warga Jepang yang senang bersepeda jarak jauh, di jalan penuh tanjakan dan ketika cuaca berangin yang seringkali menyulitkan mengayuh sementara beban yang dibawa cukup berat. Bukan hal yang aneh jika mendengar warga Jepang bersepeda sejauh 3-5 km, setara dengan jarak yg ditempuh Almarhum kakek saya yang mengayuh sepeda angin (masyarakat desa sering mnyebut sebagai sepeda kebo) menuju ke sawah setiap harinya

(Al Fatihah)

Jika harga sepeda Mamachari biasa dibanderol dengan harga sekitar ¥10,000 (sekitar Rp.1.300.000,-), maka electric Mamachari biasanya di atas ¥110,000 (sekitar Rp.14.300.000,-) bahkan ¥220,000 (sekitar Rp.28.600.000,-). Kalau di Indonesia sudah dapat motor yak 😀

Ajakan pemerintah Jepang untuk hidup sehat dan menciptakan udara serta lingkungan sehat memang sangat diapresiasi baik oleh masyarakat, dan jangan salah, kebiasaan ini tidak instan melainkan sudah dipupuk puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu. Adanya transportasi umum yg bersih, mudah, murah, dan tepat waktu mengalahkan pilihan untuk memiliki kendaraan bermotor/ mobil pribadi. Memiliki Mamachari saja sudah cukup untuk menjangkau jarak pendek yang tidak memerlukan transportasi umum. Efeknya, udara bersih, warga sehat, lingkar perut mengecil, kulit segar, dan lingkungan sehat insyaaAllah.

Mamachari di kawasan Osaka, Jepang.
 
Lalu, berarti ga ada Polisi di jalan dong? karena ga ada yg ditilang, pada naik kereta ama sepeda onthel semua. Tetap ada dong!
Nah, polisi di sini juga kendaraan dinasnya adalah Mamachari loh, dan tugasnya menertibkan para pengendara sepeda yang berboncengan (orang dewasa tidak boleh berboncengan dengan sepeda loh!), parkir sembarangan, dan parkir kelamaan hingga tidak diambil-ambil kembali sepedanya.
Atas: Mamachari diambil dari tokyobike dot com.
Bawah: Mamachari produksi dari Perusahaan Yamaha.

Jadi sekarang saya tidak heran lagi jika di jalan bertemu para Mama cantik dengan high heels menjulang, para Papa dengan dasi dan pakaian klimis mengendarai sepeda di jalanan kota Jepang. Namun, yang membuat saya heran adalah kenapa keranjang Mamachari para Mama di Jepang penuh dengan belanjaan, sementara keranjang sepeda saya isinya sampah >w< . Iya, saya sering mendapati sampah yang entah darimana, tiba-tiba nangkring manja di keranjang sepeda saya. Meskipun mungkin bukan orang Jepang yang melakukannya, tetap saja menyebalkan ya T_T

 

Sudah pernah melihat langsung sepeda Mamachari di kota mu? dimanakah itu? Yuk berbagi di kolom komentar ^_^

38 Replies to “Mamachari, potret kemajuan dan kesederhanaan Negara Jepang.”

  1. Duh jadi pengen punya deh sepedanya… Cuma kalau di Jakarta pakai ini adanya terpapar polusi banget kali ya? Semoga pemerintah kita juga bisa menerapkan sistem sehat begini akh, aamiin ☺

  2. kok keren sih? jadi penasaran pengen coba juga hehe. kreatif ya orang jepang, masyaallah. lalu di indonesia kapan? semoga segera juga ada mamachari di indonesia yes, hehe.

  3. Saya beli mamachari yg biasa ajah deh. Gak papa ngayuh dikit lama2 sampai, daripada keluarin uang seharga motor untuk beli sepeda. Ahaha. Pelit dikit. Di Indonesia ada sih yg elektrik begini, merek kymco apa ya. Tapi gak ada keranjangnya

  4. jepang memang negara Maju, dan inovator produk kendaraan bermotor ya. Tetapi mereka justru menerapkan hidup sehat dengan bersepeda. Coba bandingkan dengan negara kita…hiks…hiks

  5. Aku belum pernah melihat langsung Mamachari ini mbak :)) Tapi kalo sepeda elektrik gitu pernah, tapi bentukannya enggak kayak Mamachari ini. Gila teryata harganya relatif mahal juga buat kondisi saya sekarang hehehe
    Tapi inovatif bgt nih. Saya suka saya suka ^.^/

  6. Sepedanya keren banget deh.. Lucuu gitu. Tp yg elektrik itu harganya wow ya Mbak, beneran bisa dapat motor klo disini mah, hihihih. Tp polusi bakalan dimana2.

  7. Andai saya bisa naik sepedaaaa…huhu…kalau ke mal suka ditawarin sepeda listrik sama paksu, tapi apalah dayaku, Mbak..ngayuh sepeda dua kali aja oleng 😀 lihat Mamachari jadi pengeen belajar naik sepeda…

  8. Dengan harga segitu kalo di Indo ya mending beli motor sekalian mbak Vidya.. Hehehe tapi unik ya baru tau di Jepang ada mamachari. Jadi bayangin sepeda an sama Julio di sana cihuyy

  9. Ini salah satu hal yg bikin saya suka sama negara Jepang sejak kelas 6 SD. Di balik kemajuannya, masya Allah, orang²nya masih memegang tatanan kehidupan kuno yg bersumber pada cinta lingkungan, bebas dari segala rasa gengsi. Semoga impian ke Jepang bisa terwujud. Aamiin 🙂

  10. Baru tahu nih meski negara maju sebagian besar penduduk Jepang masih lebih suka naik sepede ya eh maksud saya mamachari. Namanya lucu deh. Keren banget nih inovasinya. Masyarakat Jepang juga bisa hidup lebih sehat yang dengan menggunakan mamachari ini.

  11. betull sekali mb. mereka yg produksi motor, tapi malah jarang mnggunakan motor dan kndaraan pribadi y mb T_T. ayo semangat bersepeda lagi mb . hehe. terima kasih kunjunganny mb ^^

  12. mb Muyass masya Alloh xD, diiyain aja mb, penawaran tdk datang dua kali #loh xD. semangatt mb, ayo naik sepeda biar makin sehat dan cantik hehe terima kasih kunjunganny mb Muyass ^^

  13. Alhmdllh, terima kasih mb ^^. hih iya mbak, nama-nama benda di sini lucu2 mb, kayak yg nulis :3 #ehh. jadi motivasi sy jga nih mb, ga mau kalah ama mama2 Jepang yg kulitnya glowing dan sehat2. hehe~

  14. Seruu ceritanya mbak.
    Oo jadi sepeda motor buatan Jepang, nggak dipakai di sana, ya mbak.
    Wahh harusnya kita mencontoh mereka, ya!

    1. terima kasih bnyak sdh berkenan mampir, mb Nanik ^^~. sepeda motor amat jarang mb, umumny (paling sering) dipakai Pak Pos, pengantar barang dan paket. untuk pribadi lbh bnyk mnggunakan sepeda atau alat transportasi umum✨. semoga ada hal baik yg bisa kita terapkan y mbak✨^^~

  15. Saya pun tertarik sm Jepang salah satuny gara2 sepeda onthelny ini Mbak, keren y
    Dulu suka liat d drama2 smbil mbayangin kapan y wkkk

Leave a Reply to Vidya Wahyu P.Cancel reply

error: Content is protected !!