Kashiwamochi: Sajian persembahan Dewa pada Hari Anak Laki-Laki

Kashiwamochi: Sajian persembahan Dewa pada Hari Anak Laki-Laki

Setiap mengunjungi suatu negara, sayang rasanya jika tak mencicipi kuliner tradisional yang sangat beragam di dalamnya, plus edible for Muslim insya Alloh. Mantap!♡\( ̄▽ ̄)/♡

Bulan April-Mei memang surga nya Festival, makanan, dan diskon (aduhh (。╯︵╰。))  bagi masyarakat Jepang. Pada ada bulan Mei sendiri, Jepang memiliki ada beberapa perayaan nasional yang berturut-turut, dan pekan ini disebut sebagai Golden Week.
  • Dimulai dari tanggal 29 April yaitu Hari Peringatan Era Showa (Showa no Hi)
  • Spesial tahun ini, pada tanggal 30 April, 1 Mei, dan 2 Mei dijadikan tanggal resmi nasional untuk Penetapan pergantian dari Era Heisei ke Era Reiwa.
  • 1 Mei juga merupakan hari Buruh (Labor Day),
  • lalu ada Constitution Memorial Day (Kenpou Kinenbi) pada 3 Mei,
  • Greenery Day atau Hari Bumi (Midori no Hi) 4 Mei,
  • dan Hari Anak (Kodomo no Hi) yang bertepatan juga dengan hari anak Laki-Laki (Tango no Sekku) pada tanggal 5 Mei setiap tahunnya.
Nah, tanggal merah semua tuhwaktu yang sangat berharga banget kan xD, jadi dinamain Golden Week. hehe~
Pada pekan ini juga sering dimanfaatkan oleh para perantau untuk pulang ke kampung halaman, kalau di kita mungkin seperti momen Lebaran yah. Waktunya mudikkkk \(≧▽≦)/.
Peringatan-peringatan nasional yang berdempetan macam ini, gak mungkin tuh dianggurin oleh para produsen dan toko-toko. Jadilah, setiap akhir bulan April begini, wajib kencangkan ikat pinggang dan lebih ketat memilih. haha..apalagi kalau di depan rumah ntar juga ada bazar yang ruame (macam bazar Ramadhan di Indonesia) gitu. wa..waaa.waaa….. ( =ノωヽ=).
Baca Juga
Jika teman-teman berkesempatan mengunjungi negara Jepang di pertengahan bulan April hingga awal Mei, mungkin akan menjumpai wagashi atau hidangan/cemilan khas Jepang yang eksklusif dan hanya dijual pada masa waktu tersebut. Karena cemilan ini istimewa, maka perlu keahlian khusus dalam mengintai pasar-pasar atau toko kue tradisional untuk mendapatkannya. Karena, selain makanan ini adalah hidangan kuno yang turun-temurun dari jaman Edo terdahulu, hidangan ini juga seperti semakin kehilangan peminat ditengah gempuran makanan-makanan cepat saji ala Negeri Barat. Namun jangan salah, karena kehadirannya yang semakin limited edition ini justru bikin orang-orang macam saya ketagihan membelinya xD.

Gambar dari itadakimasu-letmeeat dot tumblr dot com/post/154407060360
Wagashi yang juga menjadi favorit saya ini adalah Kashiwamochi. Seperti namanya, cemilan ini masih dari keluarga ‘Mochi’, itu tuh makanan khas Jepang yang kenyal-kenyal terbuat dari tepung beras Mochi yang super lembut, kenyal dan sedikit lengket. Mochi sendiri banyak sekali macamnya, namun yang khas dan hanya ada di pertengahan bulan April hingga awal Mei adalah si Kashiwamochi ini.
Konon, Kashiwamochi adalah makanan yang dipersembahkan untuk dewa ketika Hari Anak Laki-Laki di Jepang. Hari Anak Laki-Laki di Jepang selalu identik dengan simbol ikan (minimal) tiga warna yang umumnya akan dipajang besar-besar dan gagah di depan rumah, yang penghuninya memiliki anak laki-laki.

Gambar dari MangadeJapan

Kashiwamochi sendiri berarti makanan mochi yang dibungkus dengan daun Kashiwa (daun dari Pohon Oak). Makna dari Kashiwamochi adalah keberlanjutan keturunan garis keluarga yang abadi, filosofi ini bersumber pada daun pohon Oak yang tidak akan gugur sebelum ada tunas daun muda yang tumbuh. Diharapkan anak laki-laki yang sekarang akan menjadi cikal bakal yang meneruskan garis keturunan keluarga hingga kapanpun. Wah,, dalem bangett ya maknanya. hehe~

Jika dilihat dari sisi lingkungan juga, Kashiwamochi ini ramah lingkungan loh. Karena menggunakan daun sebagai pembungkus mochi di dalamnya. Dan jangan lupa, lebih baik juga menyediakan wadah/container pribadi yang bisa dipakai berulang kali, ketika membeli Kashiwamochi ini. Jadi, benar-benar 100% ramah lingkungan kan ^_~
Awalnya Kashiwamochi adalah mochi yang berisi anko dengan rasa asin (shioan). Anko atau yang dibaca angko adalah jenis isian hidangan Jepang berupa pasta dari kacang merah. Salah satu makanan populer yang juga menggunakan isian Anko adalah Dorayaki, makanan favorit Doraemon, si kucing milenial.  ♡( ◡‿◡ )
Seiring perkembangan waktu dan preferensi serta kesepakatan umum masyarakat setempat, isian dari Kashiwamochi kini lebih beragam, dan umumnya dibagi menjadi tiga varian berbeda. TsubuAn (pasta kacang merah), KoshiAn (jenis pasta kacang merah dengan teknik penyaringan berbeda), dan MisoAn (campuran miso dan pasta kacang putih).

TsubuAn dibungkus dengan kulit mochi berwarna hijau,
KoshiAn berwarna putih, dan
MisoAn berwarna merah jambu atau pink.
Konon tiga warna tersebut juga ada artinya loh! (≧◡≦) ♡
TsubuAn
KoshiAn
MisoAn
Beragam warna khas pada mochi tersebut dikenal dengan nama Sanshoku yang berarti ‘tiga warna’. Warna hijau berarti kehidupan yang baru, merujuk kepada alam dan kuncup daun yang baru tumbuh. Warna putih berarti salju yang lembut, dan warna merah jambu/ pink menggambarkan keindahan bunga sakura yang datangnya hanya setahun sekali dan sangat diharap-harapkan masyarakat Jepang ♡\( ̄▽ ̄)/♡.


 

Rasanya ?

Jika digambarkan ke dalam variasi cemilan Indonesia, tepatnya Jawa. Tekstur mochi ini seperti perpaduan antara jenang ketan yang haluss namun di dalamnya terdapat isian yang terbuat dari kacang-kacangan. Nah, yang jenis MisoAn berwarna merah jambu, entah kenapa rasanya mirip dengan isian Onde-Onde yang terbuat dari kacang hijau yang dihaluskan.
Jadi bayangkan saja, jenang ketan yang berisi isian kacang hijau halus lembut yang langsung lumer ketika menyentuh lidah. Belum lagi aroma daun Kashiwa yang membalut itu bikin aroma dan rasanya jadi seger dan alami banget. Superrr yummyyy!
Ohiya, daun Kashiwamochi ini tidak ikut dimakan ya. hihi,,
 
Si hijau TsubuAn yang berisi pure anko, manisnya terasa paling kuat diantara dua lainnya. 
Lalu disusul dengan MisoAn yang rasanya jadi sangat unik, karena di dalamnya ada campuran miso yang bikin sedikit gurih, namun juga manis yang tidak berlebihan. Dan terakhir, adalah si KoshiAn dengan rasa manis yang paling ‘lemah’ diantara dua rekannya. 
 
Tapi jangan khawatir, standard ‘Manis’ di Jepang umumnya adalah di bawah standard lidah orang Indonesia. Sebagai perumpamaan, di Teh di Jepang adalah teh tawar tanpa gula, dimanapun dan bagaimanapun kemasannya, teh akan selalu tawar dan getir sesuai rasa aslinya. Sangat berbeda dengan di Indonesia bukan? Yang kurang afdhol rasanya kalau makan apapun tidak didampingi Es Teh Manis, apalagi di siang hari yang terik. Aduhh,,mantap kali tuh!

Gambar dari TsunaguJapan



Kalau kata blogger masa kini, Repurchase? Of course YES!
Selain masa jual Kashiwamochi yang sangat terbatas, hanya sekitar satu bulan saja dalam setiap tahunnya T_T, rasanya juga sangat cocok di lidah saya. Tidak terlalu manis, tapi juga kenyel-kenyelnya gemes, bikin pengen makan terus kalau udah habis xD.

Kashiwamochi ini paling pas disantap dengan teh hijau tawar hangat. Teh hijau yang sengaja diseduh tanpa gula ini yang menetralkan rasa manis mochi, dengan kesegaran daun teh yang dipercaya ratusan tahun dalam menghalau lemak jahat dan radikal bebas dalam tubuh.
Hmm,,,tertarik mencoba?

Gambar dari picbon dot us

 

Ada yang pernah melihat atau bahkan mencicipi Kashiwamochi? ^_^
atau adakah yang menjadikan Jenang sebagai cemilan favorit?
Dan, bagi yang sedang berada di Jepang, sudah mempersiapkan shopping list untuk diburu minggu ini? 😀

Bagaimana menurut kamu tentang Kashiwamochi dan bahasan budaya kali ini? Yuk kita diskusi berbagi pengalaman di kolom komentar ^^

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini hingga selesai. Saran kritik bisa langsung ke surel vidyayupi@gmail.com, atau instagram @vidyagatari . 

Terima kasih  dan sampai jumpa lagi di tulisan saya selanjutnya ƪ(ˆ▽ˆ)ʃ  

Sumber bacaan:
jpninfo dot com/51441
chopstickchronicles dot com/sanshoku-three-colour-dango/

41 Replies to “Kashiwamochi: Sajian persembahan Dewa pada Hari Anak Laki-Laki”

    1. oh iya ya, jenang ama dodol sama mgkin ya xD. Aamiiin mb Yuni, semoga bisa segera makan dodol-nya Jepang y mb. hihi~

    1. weheheh~ jangan lupa teh hijau nya juga ya mbak, hihi xD. cuzz berburu jenang dan onde-onde mbak ^_~ hehe. terima kasih bnyak knjunganny mb ^^

  1. mirip kaya kue bugis kalo di indonesia bukan sih? yang isinya kelapa campur gula merah kalo warna kuenya putih. kalo ungu warna isinya kelapa putih. persis kaya gini kenyal-kenyal juga dan uenak. hehe. jadi pengen nyobain yang ini juga. namanya susah tapi yak wkwkkw.

    1. saya malah jd penasaran sama kue bugisny mb Steffi nih. hehe~ terima kasih bnyk mb ^^

  2. Hari ini tgl 5, berarti tepat hari ini doong perayaan hari anak laki-laki itu ya. Banyak cemilan dan ramai dong ya Mbak. Asyik banget pasti ya disana 🙂

    1. betul sekali mbakk. seharian saya jajan mochi krn hr terakhir mb hehe ? terima kasih mb Diahalsa^^

  3. Senangnya baca postingan ini meskipun belum pernah ke Jepang, tapi rasanya sedikit lebih bisa tahu…kayaknya itu enaak banget, ya, Mbak..pengen juga cicipin 😀

    1. mb Muyass masya Alloh, junior sperti saya seneng bgt dapat support dr mb Muyass. smg bs segera nyicip yg asli y mb . hhe terima kasih mb ^^

  4. Suka banget dengan yang namanya onde-onde jadi penasaran dengan onde2 khas Jepang, Kashiwamochi ini. Berasa pengen icip juga deh, liat penampakannya aja udah bikin ngiler gitu hehe

  5. Aku jadi mau k Jepang pas Golden Week gini mbaaaa. Pasti banyak cerita karena melewatkan momen bersama-sama untuk kulineran sama kashiwamochi ini. Ak selalu penasaran dengan pasta kacang ini dan pakai bungkus daun Oak, wah unik! D tunggu cerita Jepang2 lainnya ya mba.

    1. Aamiiin.,semoga segera diijabah Alloh ya mbak ?✨terima kasih bnyk sdh berkenan mampir mb cantik ✨?

Leave a Reply to steffifauziahCancel reply

error: Content is protected !!